Siapa pun rasanya akan terpesona bila melihat burung ocehan yang satu ini, ialah burung Nuri. Variasi warna kontras yang melekat pada bulu burung ini menjadi daya tarik utama yang membuatnya begitu indah dipandang. Ditambah dengan kemampuan kicauannya yang dapat menirukan suara manusia juga membuktikan akan kecerdasan yang dimilikinya. Maka tidak heran bila burung ini sangat populer di kalangan penghobi burung kicauan.
Burung Nuri termasuk salah satu burung ocehan yang mempunyai banyak jenis (spesies) di seluruh dunia. Setidaknya ada 372 spesies burung nuri di seluruh dunia, dengan hampir 40 % berada di Indonesia. Sayangnya populasi burung Nuri di Indonesia kian berkurang bahkan beberapa spesies diantaranya telah dinyatakan terancam punah, hal ini dikarenakan perburuan liar dan kerusakan hutan Indonesia yang semakin parah.
Profauna, lembaga yang bergerak di bidang perlindungan dan pelestarian satwa liar pada tahun 2012 lalu dalam laporan yang berjudul “Flying Without Wings” mempublikasikan sebuah fakta tentang perdagangan burung Nuri. Ada sekitar 15.000 ekor burung Nuri dan Kakatua di tangkap lalu diperdagangkan. Kemudian di tahun 2008 Profauna kembali merilis data perdagangan burung Nuri dan Kakatua yang mencapai 10.000 ekor.
Tingginya perburuan liar terhadap burung Nuri jelas membuat keberadaannya di alam liar semakin berkurang. Indonesia selaku negara yang menjadi habitat hampir sebagian spesies burung Nuri bahkan sampai menetapkan burung Nuri sebagai burung yang dilindungi.
Berikut adalah jenis-jenis burung Nuri di Indonesia yang dinyatakan terancam punah :
- Nuri Sayap Hitam (Black Winger Lory)
Sesuai namanya, ciri khas spesies Nuri yang satu ini terletak pada warna sayapnya yang berwarna hitam, dengan ukuran tubuh sedang sekitar 30 cm, dan pada bagian mata terdapat corak bulu berwarna biru. Burung ini banyak ditemukan di wilayah Pesisir Pulau Biak dan Pulau-pulau di teluk Cenderawasih. Data dari Red List IUCN mengelompokkan burung ini pada status “rentan” akan kepunahan. Penyebabnya selain karena perburuan liar dan kerusakan hutan juga karena penyebaran wilayah yang terbatas. - Nuri Tanimbar (Blue-streaked Lory)
Spesies nuri yang satu ini banyak ditemui di Kepulauan Tanimbar dan Nusa Tenggara Timur. Berciri khas pada bulu yang di dominasi oleh warna merah dengan sedikit varian hitam secara acak pada bagian tubuh dan adanya garis-garis melintang di sekitar mata serta punggung. Di habitatnya burung Nuri Tanimbar sangat sering dijumpai berada di daerah perkebunan kelapa dan sagu. Sementara itu, Red List IUCN mengelompokkan Nuri Tanimbar pada status “Hampir Terancam”, boleh diperdagangkan namun dengan ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi. - Nuri Talaud (Red and Blue Lory)
Di Sulawesi burung ini di sebut burung Sampiri, dengan nama latinnya Eos Histrio. Ini merupakan burung endemik dari Sulawesi Bagian Utara. Memiliki 3 sub spesies, diantaranya : Challengeri Salvadori, Talautensis, dan Histrio. Secara fisik, tampak jelas pada bulunya yang terdiri antara perpaduan warna merah dan biru. Nuri Talaud hidup secara berkelompok, dan berpindah-pindah pada suatu wilayah ke wilayah lain. Red List IUCN menetapkan burung ini pada status “Terancam” sehingga adanya larangan penuh terhadap perdagangan burung ini karena itu melanggar hukum.
Inilah jenis-jenis burung Nuri Indonesia yang populasinya terancam punah. Demikian artikel ini semoga bermanfaat. Trims
Oleh : Roma Doni
Sumber Referensi :
http://omkicau.com/2014/09/11/merawat-burung-nuri-dan-kasturi-agar-tetap-sehat-dan-aktif/
http://www.kaskus.co.id/thread/5361ab4880cf17d752000086/quotburung-nuriquot-burung-cantik-yang-terancam-punah
http://www.profauna.net/id/kampanye-nuri-kakatua/tentang-nuri-kakatua-indonesia#.VGynv2djtLM
Sumber Gambar :
Pic 1: http://omkicau.com/2013/04/11/bksda-kaltim-sita-perkici-dora-dan-enam-ekor-burung-paruh-bengkok-lainnya/
Pic 2: http://www.kaskus.co.id/thread/51af56bc6312434a23000000/nuri-tanimbar-eos-reticulata
Pic 3 : http://trendburung.blogspot.com/2012/08/nuri-talaud-eos-histrio.html
